Cari Blog Ini

Senin, 06 September 2010

ASI eksklusif

Mengapa dianjurkan untuk 6 bulan pertama?

Pedoman internasional yang menganjurkan pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan pertama didasarkan pada bukti ilmiah tentang manfaat ASI bagi daya tahan hidup bayi, pertumbuhan, dan perkembangannya. ASI memberi semua energi dan gizi (nutrisi) yang dibutuhkan bayi selama 6 bulan pertama hidupnya. Pemberian ASI eklusif mengurangi tingkat kematian bayi yang disebabkan berbagai penyakit yang umum menimpa anak-anak seperti diare dan radang paru, serta mempercepat pemulihan bila sakit dan membantu menjarangkan kelahiran.

Apakah pemberian cairan tambahan lebih awal, umum dilakukan?
jika ya, mengapa?

Kebiasaan memberi air putih dan cairan lain seperti teh, air manis, dan jus kepada bayi menyusui dalam bulan-bulan pertama, umum dilakukan di banyak negara seperti di Indonesia. Kebiasan ini seringkali dimulai saat bayi berusia sebulan. Riset yang dilakukan di pinggiran kota Lima, Peru menunjukan bahwa 83 % bayi menerima air putih dan teh dalam bulan pertama. penelitian di masyarakat Gambia, Filipina, Mesir, dan Guatemala melaporkan bahwa lebih dari 60% bayi baru lahir diberi air manis dan /atau teh.

Alasan untuk memberi tambahan cairan kepada bayi berbeda sesuai nilai budaya masyarakatnya masing-masing. alasan yang paling sering dikemukakan adalah:
-  Diperlukan untuk hidup
-  Menghilangkan rasa haus
-  Menghilangkan rasa sakit (dari sakit perut atau sakit telinga)
-  Mencegah dan mengobati pilek dan sembelit
-  Menenangkan bayi/ membuat bayi tidak rewel

Nilai budaya dan keyakinan agama juga ikut mempengaruhi pemberian cairan sebagai minuman tambahan untuk bayi. Dari generasi ke generasi diturunkan keyakinan bahwa bayi sebaiknya diberi cairan. Air dipandang sebagai sumber kehidupan-suatu kebutuhan batin maupun fisik sekaligus. Sejumlah kebudayaan menganggap tindakan memberi air kepada bayi baru lahir sebagai cara menyambut kehadiranya di dunia.


Di banyak masyarakat dan rumah sakit, saran dari petugas kesehatan juga mempengaruhi pemberian cairan ini. sebagai contoh, penelitian di sebuah kota di Ghana menunujukan 93% bidan berpendapat cairan harus diberikan kepada semua bayi sejak hari pertama kelahirannya. di Mesir, banyak perawat menyarankan para ibu untuk memberi air manis kepada bayinya segera setelah melahirkan.

Seberapa banyak kebutuhan cairan 
bayi usia di atas 6 bulan?

Petunjuk tentang kebutuhan cairan bayi usia di atas 6 bulan kurang begitu jelas dibandingkan usia 6 bulan pertama. Pada usia 6 bulan, perlu diperkenalkan makanan pendamping, yaitu makanan tambahan selain ASI untuk memenuhi kebutuhan gizi bayi yang meningkat. Jenis makanan yang dikonsumsi bayi mempengaruhi jumlah kebutuhan airnya. Umumnya kebutuhan cairan bayi usia 6-11 bulan dapat dipenuhi dari ASI saj. Cairan tambahan dapat diperoleh dari buah atau jus buah, sayuran, atau sedikit air matang setelah pemberian makan.

Penting diperhatikan untuk menjamin bahwa air putih dan cairan lain tidak menggantikan ASI. air dapat menghilangkan atau mengencerkan kandungan gizi dari makanan pendamping kaya energi. energi yang dihasilkan dari bubur, sop, kaldu, dan makanan cair lain yang diberikan kepada bayi umumnya di bawah batas yang dianjurkan untuk jumlah air yang ditambahkan pada makanan ini dapat meningkatkan kondisi gizi anak dalam kelompok usia ini.

Sumber:
Almroth SG, Bidinger P. No need for water supplementation
for exclusively breastfed infants under hot and arid
conditions. T Roy Soc Trop Med H 1990; 84,602-4.
Armelini PA, Gonzalez CF. Breastfeeding and fluid intake in
a hot climate. Clin Pediatr 1979; 18:425-5.
Brown K et. al. Infant-feeding practices and their relationship
with diarrheal and other diseases in Huascar (Lima), Peru.
Pediatrics 1989 Jan; 83 (1):31-40.
Glover J, Sandilands M. Supplementation of breastfeeding
infants and weight loss in hospital. J Hum Lact 1990
Dec;6 (4):163-6.
Goldber, NM, Adams E. Supplementary water for breast-fed
babies in a hot and dry climate - not really a necessity. Arch
Dis Child 1983; 58:73-74.
www.linkagesproject.org.pdf

1 komentar: